Keamanan Komputer

Computer security atau keamanan komputer bertujuan membantu user agar dapat mencegah penipuan atau mendeteksi adanya usaha penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi. Informasinya sendiri memiliki arti non fisik.
Keamanan komputer diperlukan karena pentingnya suatu informasi dengan penyediaan informasi secara cepat, sehingga menimbulkan potensi adanya lubang keamanan (security hole). Hal inilah yang menyebabkan keamanan computer dibutuhkan untuk melindung iinformasi penting dari orang-orang yang tidak berkepentingan dan tidak  bertanggungjawab. Kejahatan komputer semakin meningkat disebabkan karena:
  1. Aplikasi bisnis berbasis TI dan jaringan komputer meningkat : online banking, e-commerce, Electronic data Interchange (EDI)
  2. Desentralisasi server
  3. Transisi dari single vendor ke multi vendor
  4. Meningkatnya kemampuan pemakai (user)
  5. Kesulitan penegak hokum dan belum adanya ketentuan yang pasti
  6. Semakin kompleksnya system yang digunakan, semakin besarnya sourcecode program yang digunakan
  7. Berhubungan dengan internet
Lubang keamanan (security hole) terbagi menjadi:
  1. Keamanan yang bersifat fisik (physical security)
    Termasuk akses orang ke gedung, peralatan, dan media yang digunakan. Contoh:
    • Wiretapping atau hal-hal yang berhubungan dengan akses ke kabel atau komputer yang digunakan juga dapat dimasukkan ke dalam kelas ini
    • Denial of service, dilakukan misalnya dengan mematikan peralatan atau membanjiri saluran komunikasi dengan pesan-pesan (yang dapat di berikan siapa saja karena yang diutamakan adalah banyaknya jumlah pesan)
    • Syn Flood Attack, dimana sistem (host) yang dituju dibanjiri oleh permintaan sehingga dia menjadi terlalu sibuk dan bahkan dapat berakibat macetnya sistem (hang)
  2. Keamanan yang berhubungan dengan orang (personel)
  3. Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi (communications)
  4. Keamanan dalam operasi
    Adanya prosedur yang digunakan untuk mengatur dan mengelola sistem keamanan, dan juga termasuk prosedur setelah serangan (post attack recovery)
Aspek-aspek keamanan komputer antara lain:
  1. Privacy / Confidentiality
    Menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses.
    Privacy yaitu lebih kearah data-data yang sifatnya privat , Contoh : e-mail seorang pemakai (user) tidak boleh dibaca oleh administrator.
    Confidentiality yaitu berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut. Contoh: data-data yang sifatnya pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, social security number, agama, status perkawinan, penyakit yang pernah diderita, nomor kartu kredit, dan sebagainya) harus dapat diproteksi dalam penggunaan dan penyebarannya
    Bentuk Serangan: usaha penyadapan (dengan program sniffer). Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan privacy dan confidentiality adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi
  2. Integrity
    Informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi. Contoh: e-mail diintercept di tengah jalan, diubah isinya, kemudian diteruskan ke alamat yang dituju.
    Bentuk serangan: adanya virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa ijin, "man in the middle attack" dimana seseorang menempatkan diri di tengah pembicaraan dan menyamar sebagai orang lain
  3. Authentication
    Metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli, atau orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud. Adanya Tools membuktikan keaslian dokumen, dapat dilakukan dengan teknologi watermarking (untuk menjaga "intellectual  property", yaitu dengan menandai dokumen atau hasil karya dengan "tanda tangan" pembuat ) dan digital signature. Access control, yaitu berkaitan dengan pembatasan orang yang dapat mengakses informasi. User harus menggunakan password, biometric (ciri-ciri khas orang), dan sejenisnya

  4. Availability
    Berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan. Contoh hambatan:
    • Denial Of Service Attack (DOS Attack), dimana server dikirimi permintaan (biasanya palsu) yang bertubi-tubi atau permintaan yang diluar perkiraan sehingga tidak dapat melayani permintaan lain atau bahkan sampai down, hang, crash
    • Mailbomb, dimana seorang pemakai dikirimi e-mail bertubi-tubi (katakan ribuan e-mail) dengan ukuran yang besar sehingga sang pemakai tidak dapat membuka e-mailnya atau kesulitan mengakses e-mailnya
  5. Access Control
    Cara pengaturan akses kepada informasi yang berhubungan dengan masalah authentication dan juga privacy. Metode dengan cara menggunakan kombinasi userid/password atau dengan menggunakan mekanisme lain.

  6. Non-repudiation
    Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Dukungan bagi electronic commerce
Prinsip dasar perancangan sistem yang aman antara lain: mencegah hilangnya data-data dan mencegah masuknya penyusup. Lapisan-lapisan keamanan terbagi menjadi:
  1. Lapisan Fisik
    • Membatasi akses fisik ke mesin
    • Back-up data
    • Mendeteksi gangguan fisik
    • Log file
    • Mengontrol akses sumber daya
  2. Keamanan lokal
    Berkaitan dengan user dan hak-haknya :
    • Beri mereka fasilitas minimal yang diperlukan
    • Hati-hati terhadap saat/dari mana mereka login, atau tempat seharusnya mereka login
    • Pastikan dan hapus rekening mereka ketika mereka tidak lagi membutuhkan akses
  3. Keamanan Root
    • Ketika melakukan perintah yang kompleks, cobalah dalam cara yang tidak merusak dulu, terutama perintah yang menggunakan globbing: contoh, anda ingin melakukan "rm foo*.bak", pertama coba dulu: "ls foo*.bak" dan pastikan anda ingin menghapus file-file yang anda pikirkan.
    • Beberapa orang merasa terbantu ketika melakukan "touch /-i" pada sistem mereka. Hal ini akan membuat perintah-perintah seperti : "rm -fr *"menanyakan apakah anda benar-benar ingin menghapus seluruh file. (Shell anda menguraikan "-i" dulu, dan memberlakukannya sebagai option -i kerm)
    • Hanya menjadi root ketika melakukan tugas tunggal tertentu. Jika anda berusaha mengetahui bagaimana melakukan sesuatu, kembali ke shell pemakai normal hingga anda yakin apa yang perlu dilakukan oleh root
    • Jalur perintah untuk pemakai root sangat penting. Jalur perintah, atau variabel lingkungan PATH mendefinisikan lokal yang dicari shell untuk  program. Cobalah dan batasi jalur perintah bagi pemakai root sedapat mungkin, dan jangan pernah menggunakan '.', yang berarti 'direktori saat ini', dalam pernyataan PATH anda. Sebagai tambahan, jangan pernah menaruh direktori yang dapat ditulis pada jalur pencarian anda, karena hal ini memungkinkan penyerang memodifikasi atau menaruh file biner dalam jalur pencarian anda, yang memungkinkan mereka menjadi root ketika anda menjalankan perintah tersebut
    • Jangan pernah menggunakan seperangkat utilitas rlogin/rsh/rexec (disebut utilitas r) sebagai root. Mereka menjadi sasaran banyak serangan, dan sangat berbahaya bila dijalankan sebagai root. Jangan membuat file .rhosts untuk root
    • File /etc/securetty berisikan daftar terminal-terminal tempat root dapat login. Secara baku (pada RedHatLinux) diset hanya pada konsol virtual lokal(vty). Berhati-hatilah saat menambahkan yang lain ke file ini. Anda seharusnya login dari jarak jauh sebagai pemakai biasa dan kemudian 'su' jika anda butuh (mudah-mudahan melalui ssh atau saluran terenkripsi lain),sehingga tidak perlu untuk login secara langsung sebagai root
    • Selalu perlahan dan berhati-hati ketika menjadi root. Tindakan anda dapat mempengaruhi banyak hal. Pikir sebelum anda mengetik!
  4. Keamanan File dan system file
    • Directory home user tidak boleh mengakses perintah mengubah systemseperti partisi, perubahan device dan lain-lain
    • Lakukan setting limit system file
    • Atur akses dan permission file : read, writa, execute bagi user maupungroup
    • Selalu cek program-program yang tidak dikenal
  5. Keamanan Password dan Enkripsi
    • Hati-hati terhadap bruto force attack dengan membuat password yang baik
    • Selalu mengenkripsi file yang dipertukarkan
    • Lakukan pengamanan pada level tampilan, seperti screen saver
  6. Keamanan Kernel
    • Selalu update kernel system operasi
    • Ikuti review bugs dan kekurang-kekurangan pada system operasi
  7. Keamanan Jaringan
    • Waspadai paket sniffer yang sering menyadap port Ethernet
    • Lakukan prosedur untuk mengecek integritas data
    • Verifikasi informasi DNS
    • Lindungi network file system
    • Gunakan firewall untuk barrier antara jaringan privat dengan jaringan eksternal
Jenis penyerangan pada protokol antara lain:
  1. Ciphertext-only attack.
    Dalam penyerangan ini, seorang cryptanalyst memiliki ciphertext darisejumlah pesan yang seluruhnya telah dienkripsi menggunakan algoritmayang sama
  2. Known-plaintext attack.
    Dalam tipe penyerangan ini, cryptanalyst memiliki akses tidak hanya keciphertext sejumlah pesan, namun ia juga memiliki plaintext pesan-pesan tersebut
  3. Chosen-plaintext attack.
    Pada penyerangan ini, cryptanalyst tidak hanya memiliki akses atasciphertext dan plaintext untuk beberapa pesan, tetapi ia juga dapatmemilih plaintext yang dienkripsi.
  4. Adaptive-chosen-plaintext attack.
    Penyerangan tipe ini merupakan suatu kasus khusus chosen-plaintextattack. Cryptanalyst tidak hanya dapat memilih plaintext yang dienkripsi,ia pun memiliki kemampuan untuk memodifikasi pilihan berdasarkanhasil enkripsi sebelumnya. Dalam chosen-plaintext attack, cryptanalystmungkin hanya dapat memiliki plaintext dalam suatu blok besar untuk dienkripsi; dalam adaptive-chosen-plaintext attack ini ia dapat memilih blok plaintext yang lebih kecil dan kemudian memilih yang lain berdasarkan hasil yang pertama, proses ini dapat dilakukannya terusmenerus hingga ia dapat memperoleh seluruh informasi
  5. Chosen-ciphertext attack.
    Pada tipe ini, cryptanalyst dapat memilih ciphertext yang berbeda untuk didekripsi dan memiliki akses atas plaintext yang didekripsi
  6. Chosen-key attack.
    Cryptanalyst pada tipe penyerangan ini memiliki pengetahuan tentanghubungan antara kunci-kunci yang berbeda
  7. Rubber-hose cryptanalysis.
    Pada tipe penyerangan ini, cryptanalyst mengancam, memeras, atau bahkan memaksa seseorang hingga mereka memberikan kuncinya.
Jenis penyerangan pada jalur komunikasi antara lain:
  1. Sniffing
    Secara harafiah berarti mengendus, tentunya dalam hal ini yang diendus adalah pesan (baik yang belum ataupun sudah dienkripsi) dalam suatu saluran komunikasi. Hal ini umum terjadi pada saluran publik yang tidak aman. Sang pengendus dapat merekam pembicaraan yang terjadi.
  2. Replay attack [DHMM 96]
    Jika seseorang bisa merekam pesan-pesan handshake (persiapan komunikasi), ia mungkin dapat mengulang pesan-pesan yang telah direkamnya untuk menipu salah satu pihak
  3. Spoofing [DHMM 96]
    Penyerang ± misalnya Maman ± bisa menyamar menjadi Anto. Semua orang dibuat percaya bahwa Maman adalah Anto. Penyerang berusaha meyakinkan pihak-pihak lain bahwa tak ada salah dengan komunikasi yang dilakukan, pada hal komunikasi itu dilakukan dengan sang penipu/penyerang. Contohnya jika orang memasukkan PIN ke dalam mesin ATM palsu ± yang benar-benar dibuat seperti ATM asli ± tentu sang penipu bisa mendapatkan PIN-nya dan copy pita magentik kartu ATM milik sang nasabah. Pihak bank tidak tahu bahwa telah terjadi kejahatan
  4. Man-in-the-middle [Schn 96]
    Jika spoofing terkadang hanya menipu satu pihak, maka dalam skenario ini, saat Anto hendak berkomunikasi dengan Badu, Maman di mata Anto seolah-olah adalah Badu, dan Maman dapat pula menipu Badu sehingga Maman seolah-olah adalah Anto. Maman dapat berkuasa penuh atas jalur komunikas ini, dan bisa membuat berita fitnah
Di bidang kriptografi, enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Di pertengahan tahun 1970-an, enkripsi kuat dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika Serikat pada domain publik, dan saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas, seperti Internet e-commerce, jaringan Telepon bergerak dan ATM pada bank.

Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integritas dan autentikasi dari sebuah pesan. Contohnya, Message Authentication Code (MAC) atau digital signature. Penggunaan yang lain yaitu untuk melindungi dari analisis jaringan komputer. Berikut ini aplikasi dalam menggunakan enkripsi antra lain:
  1. Jasa telekomunikasi
    • Enkripsi untuk mengamankan informasi konfidensial baik berupa suara,data, maupun gambar yang akan dikirimkan ke lawan bicaranya
    • Enkripsi pada transfer data untuk keperluan manajemen jaringan dantransfer on-line data billing
    • Enkripsi untuk menjaga copyright dari informasi yang diberikan
  2. Militer dan pemerintahan
    • Enkripsi diantaranya digunakan dalam pengiriman pesan
    • Menyimpan data-data rahasia militer dan kenegaraan dalam media penyimpanannya selalu dalam keaadan terenkripsi
  3. Data Perbankan
    Informasi transfer uang antar bank harus selalu dalam keadaanterenkripsi
  4. Data konfidensial perusahaan
    • Rencana strategis, formula-formula produk, database pelanggan/karyawan dan database operasional
    • Pusat penyimpanan data perusahaan dapat diakses secara on-line
    • Teknik enkripsi juga harus diterapkan untuk data konfidensial untuk melindungi data dari pembacaan maupun perubahan secara tidak sah
  5. Pengamanan electronic mail
    • Mengamankan pada saat ditransmisikan maupun dalam media penyimpanan
    • Aplikasi enkripsi telah dibuat khusus untuk mengamankan e-mail,diantaranya PEM (Privacy Enhanced Mail) dan PGP (Pretty Good Privacy), keduanya berbasis DES dan RSA

  6. Kartu Plastik
    • Enkripsi pada SIM Card, kartu telepon umum, kartu langganan TV kabel, kartu kontrol akses ruangan dan komputer, kartu kredit, kartu ATM, kartu pemeriksaan medis, dll
    • Enkripsi teknologi penyimpanan data secara magnetic, optik, maupun chip
     
Tipe-tipe program jahat antara lain:
  1. Bacteria
    Program yang mengkonsumsi sumber daya sistem dengan mereplikasi dirinya sendiri. Bacteria tidak secara eksplisit merusak file. Tujuan program ini hanya satu yaitu mereplikasi dirinya. Program bacteria yang sederhana bisa hanya mengeksekusi dua kopian dirinya secara simultan pada sistem multi programming atau menciptakan dua file baru, masing-masing adalah kopian file program bacteria. Keduakopian in kemudian mengkopi dua kali, dan seterusnya
  2. Logic bomb
    Logik yang ditempelkan pada program komputer agar memeriksa suatu kumpulan kondisi di sistem. Ketika kondisi-kondisi yang dimaksud ditemui, logik mengeksekusi suatu fungsi yang menghasilkan aksi-aksi tak diotorisasi

    Logic bomb menempel pada suatu program resmi yang diset meledak ketika kondisi-kondisi tertentu dipenuhi. Contoh kondisi-kondisi untuk memicu logic bomb adalah ada atau tIdak adanya file-file tertentu, hari tertentu dari minggu atau tanggal, atau pemakai menjalankan aplikasi tertentu. Begitu terpicu, bomb mengubah atau menghapus data atau seluruh file, menyebabkan mesin terhenti, atau mengerjakan perusakan lain.
  3. Trapdoor
    Titik masuk tak terdokumentasi rahasia di satu program untuk memberikan akses tanpa metode-metode otentifikasi normal. Trapdoor telah dipakai secara benar selama bertahun-tahun oleh pemogram untuk mencari kesalahan program. Debugging dan testing biasanya dilakukan pemogram saat mengembangkan aplikasi. Untuk program yang mempunyai prosedur otentifikasi atau setup lama atau memerlukan pemakai memasukkan nilai-nilai berbeda untuk menjalankan aplikasi maka debugging akan lama bila harus melewati prosedur-prosedur tersebut. Untuk debug program jenis ini, pengembang membuat kewenangan khusus atau menghilangkan keperluan setup dan otentifikasi.

    Trapdoor adalah kode yang menerima suatu barisan masukan khusus atau dipicu dengan menjalankan ID pemakai tertentu atau barisan kejahatan tertentu.Trapdoor menjadi ancaman ketika digunakan pemrogram jahat untuk memperoleh pengkasesan tak diotorisasi. Pada kasus nyata, auditor (pemeriks) perangkat lunak dapat menemukan trapdoor  pada produk perangkat lunak dimana nama pencipta perangkat lunak berlakuk sebagai password yang memintas proteksi perangkat lunak yang dibuatnya. Adalah sulit mengimplementasikan kendali-kendali perangkat lunak untuk trapdoor.
  4. Trojan horse
    Rutin tak terdokumentasi rahasia ditempelkan dalam satu program berguna. Program yang berguna mengandung kode tersembunyi yang ketikadijalankan melakukan suatu fungsi yang tak diinginkan. Eksekusi programmenyebabkan eksekusi rutin rahasia ini. Program-program trojan horse digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi secara tidak langsung dimana pemakai tak diotorisasi tidak dapat melakukannya secara langsung. Contoh, untuk dapat mengakses file-file pemakai lain pada sistem dipakai bersama, pemakai dapat menciptakan program trojan horse.

    Trojan horse ini ketika program dieksekusi akan mengubah ijin-ijin file sehinga file-file dapat dibaca oleh sembarang pemakai. Pencipta program dapat menyebarkan ke pemakai-pemakai dengan menempatkan program di direktori bersama dan menamai programnya sedemikian rupa sehingga disangka sebagai program utilitas yang berguna. Program trojan horse yang sulit dideteksi adalah kompilator yang dimodifikasi sehingga menyisipkan kode tambahan ke program-program tertentu begitu dikompilasi, seperti program login. Kode menciptakan trapdoor pada program login yang mengijinkan pencipta log ke sistem menggunakan password khusus.

    Trojan horse jenis ini tak pernah dapat ditemukan jika hanya membaca program sumber. Motivasi lain dari trojan horse adalah penghancuran data. Program muncul sebagai melakukan fungsi-fungsi berguna (seperti kalkulator), tapi juga secara diam-diam menghapus file-file pemakai. Trojan horse biasa ditempelkan pada program-program atau rutin-rutin yang diambil dari BBS, internet, dan sebagainya.
  5. Virus
    Kode yang ditempelkan dalam satu program yang menyebabkan pengkopiandirinya disisipkan ke satu program lain atau lebih, dengan cara memodifikasi program- program itu. Modifikasi dilakukan dengan memasukkan kopian program virus yang dapat menginfeksi program-program lain. Selain hanya progasi, virus biasanya melakukan fungsi yang tak diinginkan. Di dalam virus komputer, terdapat kode intruksi yang dapat membuat kopian sempurna dirinya. Ketika komputer yang terinfeksi berhubungan (kontak) dengan perangkat lunak yang belum terinfeksi, kopian virus memasuki program baru.

    Infeksi dapat menyebar dari komputer ke komputer melalui pemakai-pemakai yang menukarkan disk atau mengirim program melalui jaringan. Pada lingkungan jaringan, kemampuan mengakses aplikasi dan layanan-layanan komputer lain merupakan fasilitas sempurna penyebaran virus. Masalah yang ditimbulkan virus adalah virus sering merusak sistem komputer seperti menghapus file, partisi disk, atau mengacaukan program. Kalsifikasi tipe virus antara lain:
    1. Parasitic virus.
      Merupakan virus tradisional dan bentuk virus yang paling sering. Tipe ini mencantolkan dirinya ke file .exe. Virus mereplikasi ketika program terinfeksi dieksekusi dengan mencari file-file .exe lain untuk diinfeksi.
    2. Memory resident virus.
      Virus memuatkan diri ke memori utama sebagai bagian program yang menetap. Virus menginfeksi setiap program yang dieksekusi.
    3. Boot sector virus.
      Virus menginfeksi master boot record atau boot record dan menyebar saat sistem diboot dari disk yang berisi virus.
    4. Stealth virus.
      Virus yang bentuknya telah dirancang agar dapat menyembunyikan diri dari deteksi perangkat lunak antivirus.
    5. Polymorphic virus.
      Virus bermutasi setiap kali melakukan infeksi. Deteksi dengan penandaan virus tersebut tidak dimungkinkan. Penulis virus dapat melengkapi dengan alat-alat bantu penciptaan virus baru (virus creation toolkit, yaitu rutin-rutin untuk menciptakan virus-virus baru). Dengan alat bantu ini penciptaan virus baru dapat dilakukan dengan cepat. Virus-virus yang diciptakan dengan alat bantu biasanya kurang canggih dibanding virus-virus yang dirancang dari awal.

    Siklus hidup Virus melalui empat fase (tahap), yaitu:
    • Fase tidur (dormant phase).
      Virus dalam keadaan menganggur. Virus akan tiba-tiba aktif oleh suatu kejadian seperti tibanya tanggal tertentu, kehadiran program atau file tertentu, atau kapasitas disk yang melewati batas. Tidak semua virus mempunyai tahap ini. 
    • Fase propagasi (propagation phase).
      Virus menempatkan kopian dirinya ke program lain atau daerah sistem tertentu di disk. Program yang terinfeksi virusakan mempunyai kloning virus. Kloning virus itu dapat kembali memasuki fase propagasi. 
    • Fase pemicuan (triggering phase).
      Virus diaktifkan untuk melakukan fungsi tertentu. Seperti pada fase tidur, fase pemicuan dapat disebabkan beragam kejadian sistem termasuk penghitungan jumlah kopian dirinya.
      Fase eksekusi (execution phase)
      .
      Virus menjalankan fungsinya, fungsinya mungkin sepele seperti sekedar menampilkan pesan dilayar atau merusak seperti merusak program dan file-file data, dan sebagainya. Kebanyakan virus melakukan kerjanya untuk suatu sistem operasi tertentu, lebih spesifik lagi pada platform perangkat keras tertentu. Virus-virus dirancang memanfaatkan rincian-rincian dan kelemahan-kelemahan sistem tertentu.
  6. Worm
    Program yang dapat mereplikasi dirinya dan mengirim kopian-kopian dari komputer ke komputer lewat hubungan jaringan. Begitu tiba, worm diaktifkan untuk mereplikasi dan progasai kembali. Selain hanya propagasi, worm biasanya melakukan fungsi yang tak diinginkan. Network worm menggunakan hubungan jaringan untuk menyebar dari sistem kesistem lain. Sekali aktif di suatu sistem, network worm dapat berlaku seperti virus atau bacteria, atau menempelkan program trojan horse atau melakukan sejumlah aksi menjengkelkan atau menghancurkan.

    Untuk mereplikasi dirinya, network worm menggunakan suatu layanan jaringan, seperti : Fasilitas surat elektronik (electronic mail facility), yaitu worm mengirimkan kopian dirinya ke sistem-sistem lain. Kemampuan eksekusi jarak jauh (remote execution capability), yaitu worm mengeksekusi kopian dirinya di sistem lain. Kemampuan login jarak jauh (remote login capability), yaitu worm log pada sistem jauh sebagai pemakai dan kemudian menggunakan perintah untuk mengkopi dirinya dari satu sistem ke sistem lain. Kopian program worm yang baru kemudian dijalankan di sistem jauh dan melakukan fungsi-fungsi lain yang dilakukan di sistem itu, worm terus menyebar dengan cara yang sama.

    Network worm mempunyai ciri-ciri yang sama dengan virus komputer, yaitu mempunyai fase-fase sama, yaitu : Dormant phase, Propagation phase, Trigerring phase, Execution phase. Network worm juga berusaha menentukan apakah sistem sebelumnya telah diinfeksi sebelum mengirim kopian dirinya ke sistem itu.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts